Inilah Kebiasaan Baik Di Masyarakat Yang Keliru

Table of Contents

AnharMedia.my.id - Beramal adalah perbuatan baik, namun tidak selamanya perbuatan yang mulia ini menghasilkan sesuatu yang mulia, tidak selamanya kita beramal tapi dapat memetik buah dari beramal tersebut.

Banyak orang berbuat baik tetapi justru dampaknya buruk dan merugikan. Seringkali orang beramal tetapi tidak memiliki ilmunya.

Tidak memahami bagaimana beramal yang benar dan tepat sasaran. Ketika artikel ini ditulis, sedang terjadi peristiwa yang menyesakkan dada. Bahkan sangat memalukan bagi sebagaian orang yang memahami makna dari beramal.

Pada bulan Ramadhan seorang yang kaya raya membagikan sedekah di rumahnya. Sebelumnya ia mengumumkan kepada masyarakat tentang hal ini.

Tentu saja banyak fakir miskin dan kaum dhuafa yang datang pada hari yang telah ditentukan.

Bahkan orang - orang yang datang di luar perkiraannya. Masing-masing ingin di berada di barisan paling depan dan ingin cepat mendapatkan sedekah yang tidak terlalu banyak " sebesar 40 ribu rupiah ". per orang.

Konyolnya orang kaya tersebut tidak berkoordinasi dengan aparat keamanan, akibatnya mereka yang datang saling berdesakan dan saling injak satu sama lain. Banyak wanita lansia yang terjatuh dan terinjak-injak menjadi korban bahkan ada beberapa korban yang meninggal.

Tiga puluh orang lansia menjadi korban dalam insiden ini. Kejadian ini sempat menarik perhatian rakyat Indonesia.

Peristiwa tersebut adalah contoh bahwa bersedekah maupun beramal tidak dapat sembarangan dan harus memiliki ilmunya.

Seandainya sedekah tersebut diantar ke rumah masing-masing fakir miskin, tentulah tidak sampai terjadi sesuatu yang menyedihkan.

Setidaknya bekerja sama dengan aparat keamanan untuk mengatur massa yang datang, atau di percayakan kepada lembaga badan amil zakat ZIS pemerintah maupun swasta yang lebih terpercaya, sehingga peristiwa seperti itu tidak seharusnya terjadi.

Semua pihak terutama pemerintah melalui Departemen agama, sangat berharap kejadian itu jangan terulang lagi di tengah-tengah masyarakat miskin.

Kenyataan seperti ini merupakan salah satu sedekah yang dilakukan dengan cara keliru. Namun  masih banyak kekeliruan dalam beramal yang menjadi kebiasaan di masyarakat terutama di pedesaan .

Kekeliruan tersebut adalah sesuatu yang nyata terjadi dan dapat kita jadikan sebagai suatu pelajaran dalam kehidupan, bahwa beramal tidak harus di lakukan dengan cara seperti itu.

Berikut Kekeliruan Beramal Yang Beredar Di Masyarakat
 

1.  Beramal Di Iringi Dengan Sombong Dan Ujub


sombong & ujub
Beramal yang keliru adalah diiringi dengan rasa ujub dan sombong, ada kalanya seseorang beramal dengan menjaga diri agar tidak sombong kepada orang lain  tetapi diam-diam ia merasa ujub .

Ujub artinya mengagumi dirinya sendiri karena telah bisa beramal dengan memberikan santunan begitu banyak kepada orang lain.

Jika seseorang itu beramal kemudian dirinya merasa berarti bagi orang lain, terutama bagi mereka yang di sedekahi, lalu diam-diam merasa ia merasa sebagai orang dermawan di bandingkan orang lain itu tandanya telah Ujub.

Setelah memberikan sedekah, bolehlah hati kita merasa puas dan senang. Tetapi jangan sekali kali merasa diri lebih berarti, jangan membanggakan diri sebagai orang yang hebat di bandingkan dengan orang lain.

Sikap ujub ini membuat seseorang cenderung tidak dapat menemukan kelemahan dirinya sendiri,
selalu merasa lebih baik di bandingkan dengan orang lain.

Kebiasaan ujub menjadikan kepribadian seseorang menjadi egois dan tidak mau mengoreksi diri,karena menganggap dirinya lebih baik di bandingkan dengan orang lain, sifat ini merupakan salah satu penyakit di dalam hati.

Sombong adalah rasa bangga yang di wujudkan dalam perkataan dan perbuatan, sombong juga merupakan sifat yang tercela.

Jika seseorang beramal kemudian di ikuti dengan sifat sombong maka amal baik tersebut tidak akan mendapatkan balasan apa-apa.

Oleh sebab itu penting sekali untuk menata hati agar semua amal yang kita lakukan tidak bercampur dengan rasa ujub dan menyombongkan diri agar mendapat balasan dari Tuhan.

2.  Beramal Tapi Menyakiti

Beramal tapi menyakiti
 
Dalam beramal ada sikap yang sering tidak di sadari ketika seseorang beramal. Misal nya di saat menyerahkan sedekah ia berkata " Terimalah uang ini dan berhematlah " , aku tahu selama
ini kamu tidak bisa hemat".

Ucapan seperti itu seringkali keluar dari pelaku sedekah kepada orang yang di beri sedekah, Bagi yang mengucapkan memang dianggap biasa namun bagi yang di beri sedekah kalimat seperti itu sangat menyakitkan hatinya.

Contoh lainnya " Kali ini engkau saya beri sedekah ,maka jadilah orang seperti saya yang rajin sedekah".

Kenyataan demikian sering kita jumpai di masyarakat sehingga beramal dengan cara seperti ini selain keliru juga tidak mendapatkan nilai apa-apa di hadapan Tuhan.

3.  Mengungkit-Ungkit Kebaikan Yang Di Lakukan

mengungkit kebaikan
Ada pula fenomena lain yang kita jumpai di masyarakat, di mana ketika sedang akur, ia memberikan sedekah kepada fakir miskin yang ia senangi. Namun pada kesempatan lain ketika tidak enak hati di ungkit lah semua pemberiannya.

Mengungkit-ungkit pemberian atau amal sedekah bagaikan panas setahun di hapus hujan sehari, berapapun banyak nya sedekah yang kita lakukan tetapi jika di ungkit-ungkit maka semua itu menjadi amalan yang sia-sia.

Oleh sebab itu berhati hatilah ketika hendak melaksanakan sedekah, sempurnakan niat secara 
benar disertai dengan rasa ikhlas dan berikanlah sedekah atas dasar kasih sayang .

Sedekah yang di lakukan secara benar selain dapat menyelamatkan jiwa, menyehatkan raga, serta dapat memperpanjang usia dan melipat gandakan rejeki.

Itulah kesalahan - kesalahan dalam beramal di masyarakat yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari hari, semoga kita terhindar dari hal-hal yang demikian.

Semoga Bermanfaat....

Posting Komentar